Ads 468x60px

Sunday, December 16, 2012

PT. Al-Ijarah Indonesia Finance (ALIF)











PT. Al-Ijarah Indonesia Finance (ALIF) adalah sebuah perseroan terbatas yang dibentuk untuk melayani kebutuhan pembiayaan bagi komunitas bisnis Indonesia khususnya dan komunitas bisnis Asia Tenggara pada umumnya. Selain perannya di bidang pembiayaan, ALIF juga menyediakan jasa konsultan di bidang investasi, perdagangan dan keuangan internasional untuk komunitas bisnis di Indonesia. ALIF pun siap memberikan konsultasi untuk lembaga asing terutama lembaga dari Negara-Negara teluk yang berencana memasuki pasar Indonesia.
Produk-produk keuangan ALIF saat ini terdiri dari Ijarah (penyewaan), Ijarah Muntahia Bittamlik (penyewaan dan pembelian), dan Murabaha (jual beli). Dalam operasinya, Al Ijarah akan mengutamakan pada pembiayaan proyek-proyek menengah hingga berskala besar, dengan minimum transaksi sebesar US$ 200.000.

Akseptabilitas transaksi akan ditentukan oleh kelayakan kreditnya. Bagi transaksi besar, ALIF akan menggunakan jaringannya untuk mengatur sindikasi internasional dengan mengundang lembaga-lembaga keuangan besar yang berada di negara-negara teluk.

Pada sisi sebagai pemberi konsultasi, peran ALIF adalah menjembatani aktifitas investasi, perdagangan dan pembiayaan antara Indonesia dan pasar pasar lainnya yang sedang tumbuh dengan fokus pada negara-negara di kawasan Teluk (Bahrain, Oman, Qatar, Saudi Arabia, dan Emirat Arab), Iran, Kazakhstan, dan Turki.

Di sini, ALIF akan membantu seluruh lembaga ekonomi (dari mulai sektor swasta, BUMN, dan pemerintah daerah) di Indonesia yang mencari pemodal besar atau investor strategis dari kawasan Teluk untuk proyek-proyek potensial di Indonesia. Di sisi lain, ALIF juga akan menggunakan keahlian lokalnya untuk menjadi partner yang dapat diandalkan bagi pihak asing (terutama dari negara-negara tersebut diatas) yang tertarik untuk melakukan penetrasi pasar di Indonesia, baik bidang pembiayaan, investasi atau perdagangan.

Struktur Kepemilikan
Modal ALIF sebesar Rp 105 milliar dimiliki oleh tiga lembaga keuangan dengan prosentase yang sama. Lembaga-lembaga tersebut, adalah: Bank Muamalat Indonesia, Bank Boubyan Kuwait, dan International Leasing & Investment Company (ILIC) Kuwait.

Bank Muamalat Indonesia (BMI) adalah salah satu pendiri kunci ALIF. BMI telah memiliki jaringan yang mapan di Indonesia yang akan memperkuat aktifitas pengembangan bisnis ALIF.

Bank Boubyan Kuwait adalah lembaga keuangan syariah besar yang sedang berkembang pesat di Timur Tengah dan memiliki ketertarikan strategis dalam investasi dan perbankan syariah di Indonesia. Dukungan Boubyan Bank terhadap ALIF penting untuk perencanaan bisnis strategisnya di Indonesia.

International Leasing & Investment Company, Kuwait (ILIC) adalah salah satu pelopor perusahaan pembiayaan syariah dengan catatan kinerja mengagumkan selama 7 tahun terakhir dan memiliki keragaman serta keahlian tinggi dalam hal produk-produk pembiayaan. Target ILIC adalah mempenetrasi pasar di negara negara berkembang terutama di Timur Tengah dan Asia. Indonesia adalah negara yang berada dalam daftar prioritas untuk pengembangan produk investasi dan pembiayaan syariah.

Target Pasar dan Fokus Bisnis
Sektor keuangan Indonesia sedang berkembang pesat. Ada 130 bank di Indonesia, tiga di antaranya adalah bank syariah dan 23 bank konvensional juga memiliki unit usaha syariah. Aset perbankan keseluruhan sekitar 1.721 trilun rupiah (191 milyar USD) sementara aset keuangan syariah hanya 1.5% dari jumlah di atas . Hal ini mengindikasikan potensi pertumbuhan yang sangat besar di sektor ini di Indonesia. Selain itu, Pemerintah Indonesia yang diwakili oleh Bank Indonesia dan Departemen Keuangan berkeinginan menaikkan pangsa pasar keuangan syariah menjadi 5% di tahun 2008. Karena itu, pendirian ALIF tepat pada waktunya, karena ALIF tidak hanya akan memberi kontribusi terhadap pengembangan Keuangan Syariah di negara ini, tapi juga menangkap kesempatan yang ada.

Dalam aktifitas keuangannya, ALIF akan memfokuskan pada sektor ekonomi Indonesia yang menunjukkan keuntungan konsisten dan kuat serta memiliki kelebihan yang kompetitif dan mampu bertahan di setiap industri tertentu. Sektor-sektor yang menjadi target meliputi perusahaan dengan aliran uang yang terbukti dan berpengalaman dan mempunyai kelayakan kredit. Fokusnya ada pada jaminan yang kuat, aliran keuangan yang mendukung dan potensi pendapatan yang baik. Pada tahap awal, sektor-sektor yang menjadi target adalah:
  1. Transportasi
  2. Pertambangan: Timah, Emas, Nikel, dll.
  3. Minyak dan Gas
  4. Minyak kelapa dan produk-produk nabati
  5. Semen
  6. Sektor lainnya yang menunjukkan kelayakan kredit yang kuat.

Area fokus penting lainnya yaitu mengatur fasilitas pendanaan dengan berbagai lembaga keuangan di Indonesia dan manca negara. Bank Muamalat Indonesia akan menjadi lembaga pertama yang diikuti lembaga-lembaga syariah dan lembaga lainnya yang berminat berhubungan dengan lembaga keuangan syariah.

Objektif Jangka Menengah hingga Jangka Pendek
Objektif ALIF jangka menengah adalah memposisikan diri sebagai intermediasi strategis yang dapat meningkatkan aktifitas keuangan antara Indonesia, sebagai negara perekonomian besar di Asia Tenggara, dan negara-negara di Kawasan Teluk. Walaupun objektif ini lebih dari sekedar menghasilkan keuntungan, tapi hal tersebut hanya bisa dicapai bila perusahaan dapat menghasilkan keuntungan yang berkelanjutan.

Untuk itu, perusahaan merencanakan untuk mencapai sejumlah objektif dan tujuan yang lain. Beberapa objektif dan tujuan tersebut bersifat "non-finansial" (tidak akan menambah keuntungan secara langsung bagi perusahaan), tetapi penting untuk tujuan perusahaan jangka pendek dan menengah. Tujuan-tujuan dan objektif utama ALIF tersebut, yaitu:
  1. Membangun infrastruktur perusahaanTantangan awal perusahaan adalah membangun tim yang terdiri dari karyawan-karyawan handal, melatih mereka dan mengembangkan dan/ atau membangun kebijakan, prosedur, dan sistem yang mendukung kebutuhan karyawan untuk melakukan pekerjaan dengan baik dan efisien. Dengan begitu diharapkan Perusahaan akan mampu segera memulai bisnisnya dengan sistem kerja yang siap sedia pada pertengahan tahun pertama beroperasi.
  2. Membangun nama dan pengakuan terhadap perusahaanUntuk sampai ke objektif ini, ALIF menghadapi tantangan untuk membangun pengakuan atas nama dan keahlian ALIF. Ini melibatkan penetrasi pasar langsung ke wilayah-wilayah tertentu di Indonesia. Seiring pertumbuhan perusahaan, diperlukan usaha untuk menggabungkan keseluruhan area pasar yang di inginkan perusahaan.
  3. Membangun hubungan dengan institusi keuangan lainnyaUntuk melebarkan jangkauan pembiayaannya, ALIF akan mengoptimalkan struktur permodalannya dan juga reputasi para pemegang saham nya dalam berpartner dengan penyandang dana dari luar negeri. ALIF bermaksud mencari partisipasi partner penyandang dana dalam mayoritas transaksi yang di biayai. Dari hubungan kerjasama tersebut, ALIF akan mampu menghasilkan, selain dari bagi hasil keuntungan, pendapatan dari identifikasi bisnis dan mempaket transaksi, dan akan juga mampu menghasilkan sebuah komisi mudharib atau komisi agen atas pelayanan transaksi terhadap partner pemberi dana.
Satu tujuan penting ALIF adalah mendaftarkan dirinya di Bursa Efek Jakarta berdasarkan catatan kesuksesannya, hal ini akan memberikan pemegang saham sebuah nilai yang dapat terukur dari investasinya.

Ada sejumlah faktor kritis penentu keberhasilan ALIF yang perlu dipertimbangkan untuk menetapkan dan memastikan perjalanan ALIF di masa mendatang.
Hal-hal tersebut adalah :
  1. Keahlian tehnik pembiayaan
  2. Kemampuan modal dan pendanaan dalam jangka menengah
  3. Penetapan pasar: jangkauan konsumen dan jaringan cabang yang potensial
  4. Membangun merk
  5. Pengembangan produk yang inovatif dan ramah konsumen
  6. Dukungan pemegang saham

Kebijakan Sumber Daya Manusia
ALIF berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif untuk merefleksikan karakter keislamannya. ALIF akan berusaha untuk tidak hanya menciptakan produk-produk keuangan yang 'sesuai syariah', tapi juga hubungan antar manusia yang 'sesuai syariah', di mana respek, integritas, jasa dan pertumbuhan menjadi kata kuncinya. ALIF akan berusaha mengoptimalkan potensi setiap karyawan untuk pertumbuhan perusahaan. Akan tetapi, ALIF tidak hanya akan menganggap karyawannya sebagai alat bagi pertumbuhan perusahaan, tapi juga sebagai tujuan, yang berarti pertumbuhan perusahaan berjalan seiring dengan pertumbuhan personal karyawannya. Hal ini pada gilirannya akan memperkuat pertumbuhan perusahaan.


Informasi lain tentang kami dapat dilihat pada situs kami www.alijarahindonesia.com

Sumber:  http://www.muamalatbank.com/home/about/subsidary_alyaraf