PT. Al-Ijarah Indonesia Finance (ALIF)
adalah sebuah perseroan terbatas yang dibentuk untuk melayani kebutuhan
pembiayaan bagi komunitas bisnis Indonesia khususnya dan komunitas
bisnis Asia Tenggara pada umumnya. Selain perannya di bidang pembiayaan,
ALIF juga menyediakan jasa konsultan di bidang investasi, perdagangan
dan keuangan internasional untuk komunitas bisnis di Indonesia. ALIF pun
siap memberikan konsultasi untuk lembaga asing terutama lembaga dari
Negara-Negara teluk yang berencana memasuki pasar Indonesia.
Produk-produk keuangan ALIF saat ini terdiri dari
Ijarah (penyewaan),
Ijarah Muntahia Bittamlik (penyewaan dan pembelian), dan
Murabaha
(jual beli). Dalam operasinya, Al Ijarah akan mengutamakan pada
pembiayaan proyek-proyek menengah hingga berskala besar, dengan minimum
transaksi sebesar US$ 200.000.
Akseptabilitas transaksi akan
ditentukan oleh kelayakan kreditnya. Bagi transaksi besar, ALIF akan
menggunakan jaringannya untuk mengatur sindikasi internasional dengan
mengundang lembaga-lembaga keuangan besar yang berada di negara-negara
teluk.
Pada sisi sebagai pemberi konsultasi, peran ALIF adalah
menjembatani aktifitas investasi, perdagangan dan pembiayaan antara
Indonesia dan pasar pasar lainnya yang sedang tumbuh dengan fokus pada
negara-negara di kawasan Teluk (Bahrain, Oman, Qatar, Saudi Arabia, dan
Emirat Arab), Iran, Kazakhstan, dan Turki.
Di sini, ALIF akan
membantu seluruh lembaga ekonomi (dari mulai sektor swasta, BUMN, dan
pemerintah daerah) di Indonesia yang mencari pemodal besar atau investor
strategis dari kawasan Teluk untuk proyek-proyek potensial di
Indonesia. Di sisi lain, ALIF juga akan menggunakan keahlian lokalnya
untuk menjadi partner yang dapat diandalkan bagi pihak asing (terutama
dari negara-negara tersebut diatas) yang tertarik untuk melakukan
penetrasi pasar di Indonesia, baik bidang pembiayaan, investasi atau
perdagangan.
Struktur Kepemilikan
Modal
ALIF sebesar Rp 105 milliar dimiliki oleh tiga lembaga keuangan dengan
prosentase yang sama. Lembaga-lembaga tersebut, adalah:
Bank Muamalat Indonesia,
Bank Boubyan Kuwait, dan
International Leasing & Investment Company (ILIC) Kuwait.
Bank
Muamalat Indonesia (BMI) adalah salah satu pendiri kunci ALIF. BMI
telah memiliki jaringan yang mapan di Indonesia yang akan memperkuat
aktifitas pengembangan bisnis ALIF.
Bank Boubyan Kuwait adalah
lembaga keuangan syariah besar yang sedang berkembang pesat di Timur
Tengah dan memiliki ketertarikan strategis dalam investasi dan perbankan
syariah di Indonesia. Dukungan Boubyan Bank terhadap ALIF penting untuk
perencanaan bisnis strategisnya di Indonesia.
International
Leasing & Investment Company, Kuwait (ILIC) adalah salah satu
pelopor perusahaan pembiayaan syariah dengan catatan kinerja mengagumkan
selama 7 tahun terakhir dan memiliki keragaman serta keahlian tinggi
dalam hal produk-produk pembiayaan. Target ILIC adalah mempenetrasi
pasar di negara negara berkembang terutama di Timur Tengah dan Asia.
Indonesia adalah negara yang berada dalam daftar prioritas untuk
pengembangan produk investasi dan pembiayaan syariah.
Target Pasar dan Fokus Bisnis
Sektor
keuangan Indonesia sedang berkembang pesat. Ada 130 bank di Indonesia,
tiga di antaranya adalah bank syariah dan 23 bank konvensional juga
memiliki unit usaha syariah. Aset perbankan keseluruhan sekitar 1.721
trilun rupiah (191 milyar USD) sementara aset keuangan syariah hanya
1.5% dari jumlah di atas . Hal ini mengindikasikan potensi pertumbuhan
yang sangat besar di sektor ini di Indonesia. Selain itu, Pemerintah
Indonesia yang diwakili oleh Bank Indonesia dan Departemen Keuangan
berkeinginan menaikkan pangsa pasar keuangan syariah menjadi 5% di tahun
2008. Karena itu, pendirian ALIF tepat pada waktunya, karena ALIF tidak
hanya akan memberi kontribusi terhadap pengembangan Keuangan Syariah di
negara ini, tapi juga menangkap kesempatan yang ada.
Dalam
aktifitas keuangannya, ALIF akan memfokuskan pada sektor ekonomi
Indonesia yang menunjukkan keuntungan konsisten dan kuat serta memiliki
kelebihan yang kompetitif dan mampu bertahan di setiap industri
tertentu. Sektor-sektor yang menjadi target meliputi perusahaan dengan
aliran uang yang terbukti dan berpengalaman dan mempunyai kelayakan
kredit. Fokusnya ada pada jaminan yang kuat, aliran keuangan yang
mendukung dan potensi pendapatan yang baik. Pada tahap awal,
sektor-sektor yang menjadi target adalah:
- Transportasi
- Pertambangan: Timah, Emas, Nikel, dll.
- Minyak dan Gas
- Minyak kelapa dan produk-produk nabati
- Semen
- Sektor lainnya yang menunjukkan kelayakan kredit yang kuat.
Area
fokus penting lainnya yaitu mengatur fasilitas pendanaan dengan
berbagai lembaga keuangan di Indonesia dan manca negara. Bank Muamalat
Indonesia akan menjadi lembaga pertama yang diikuti lembaga-lembaga
syariah dan lembaga lainnya yang berminat berhubungan dengan lembaga
keuangan syariah.
Objektif Jangka Menengah hingga Jangka Pendek
Objektif
ALIF jangka menengah adalah memposisikan diri sebagai intermediasi
strategis yang dapat meningkatkan aktifitas keuangan antara Indonesia,
sebagai negara perekonomian besar di Asia Tenggara, dan negara-negara di
Kawasan Teluk. Walaupun objektif ini lebih dari sekedar menghasilkan
keuntungan, tapi hal tersebut hanya bisa dicapai bila perusahaan dapat
menghasilkan keuntungan yang berkelanjutan.
Untuk itu,
perusahaan merencanakan untuk mencapai sejumlah objektif dan tujuan yang
lain. Beberapa objektif dan tujuan tersebut bersifat "non-finansial"
(tidak akan menambah keuntungan secara langsung bagi perusahaan), tetapi
penting untuk tujuan perusahaan jangka pendek dan menengah.
Tujuan-tujuan dan objektif utama ALIF tersebut, yaitu:
- Membangun infrastruktur perusahaanTantangan
awal perusahaan adalah membangun tim yang terdiri dari
karyawan-karyawan handal, melatih mereka dan mengembangkan dan/ atau
membangun kebijakan, prosedur, dan sistem yang mendukung kebutuhan
karyawan untuk melakukan pekerjaan dengan baik dan efisien. Dengan
begitu diharapkan Perusahaan akan mampu segera memulai bisnisnya dengan
sistem kerja yang siap sedia pada pertengahan tahun pertama beroperasi.
- Membangun nama dan pengakuan terhadap perusahaanUntuk
sampai ke objektif ini, ALIF menghadapi tantangan untuk membangun
pengakuan atas nama dan keahlian ALIF. Ini melibatkan penetrasi pasar
langsung ke wilayah-wilayah tertentu di Indonesia. Seiring pertumbuhan
perusahaan, diperlukan usaha untuk menggabungkan keseluruhan area pasar
yang di inginkan perusahaan.
- Membangun hubungan dengan institusi keuangan lainnyaUntuk
melebarkan jangkauan pembiayaannya, ALIF akan mengoptimalkan struktur
permodalannya dan juga reputasi para pemegang saham nya dalam berpartner
dengan penyandang dana dari luar negeri. ALIF bermaksud mencari
partisipasi partner penyandang dana dalam mayoritas transaksi yang di
biayai. Dari hubungan kerjasama tersebut, ALIF akan mampu menghasilkan,
selain dari bagi hasil keuntungan, pendapatan dari identifikasi bisnis
dan mempaket transaksi, dan akan juga mampu menghasilkan sebuah komisi
mudharib atau komisi agen atas pelayanan transaksi terhadap partner
pemberi dana.
Satu tujuan penting ALIF adalah
mendaftarkan dirinya di Bursa Efek Jakarta berdasarkan catatan
kesuksesannya, hal ini akan memberikan pemegang saham sebuah nilai yang
dapat terukur dari investasinya.
Ada sejumlah faktor kritis
penentu keberhasilan ALIF yang perlu dipertimbangkan untuk menetapkan
dan memastikan perjalanan ALIF di masa mendatang.
Hal-hal tersebut adalah :
- Keahlian tehnik pembiayaan
- Kemampuan modal dan pendanaan dalam jangka menengah
- Penetapan pasar: jangkauan konsumen dan jaringan cabang yang potensial
- Membangun merk
- Pengembangan produk yang inovatif dan ramah konsumen
- Dukungan pemegang saham
Kebijakan Sumber Daya Manusia
ALIF
berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif untuk
merefleksikan karakter keislamannya. ALIF akan berusaha untuk tidak
hanya menciptakan produk-produk keuangan yang 'sesuai syariah', tapi
juga hubungan antar manusia yang 'sesuai syariah', di mana respek,
integritas, jasa dan pertumbuhan menjadi kata kuncinya. ALIF akan
berusaha mengoptimalkan potensi setiap karyawan untuk pertumbuhan
perusahaan. Akan tetapi, ALIF tidak hanya akan menganggap karyawannya
sebagai alat bagi pertumbuhan perusahaan, tapi juga sebagai tujuan, yang
berarti pertumbuhan perusahaan berjalan seiring dengan pertumbuhan
personal karyawannya. Hal ini pada gilirannya akan memperkuat
pertumbuhan perusahaan.
Informasi lain tentang kami dapat dilihat pada situs kami
www.alijarahindonesia.com
Sumber: http://www.muamalatbank.com/home/about/subsidary_alyaraf