Sunday, July 21, 2013
Membentuk Anak Cerdas
CERDAS itu karena keturunan! Apa iya sih? Ya, memang sebagian karena keturunan, yaitu sekitar 30-40%. Tapi juga ada faktor lain yang esensial untuk membentuk anak menjadi cerdas.
1. Faktor lingkungan: orang tua dan lingkungannya harus selalu mengasah, mengekspos pada masalah dan tantangan.
Aktivitas otak sudah berlangsung sejak masih dalam kandungan. Saat bayi masih berusia 26 minggu, ortu harus sudah mulai 'mendongeng'; ajak ia bercakap-cakap. Ketika anak sudah mulai berbicara biasanya masih 'celat' jangan sekali-kali ortu atau lingkungannya ikut-ikutan 'celat', sebab itu tidak melatih otak menerima tantangan (untuk bicara tanpa 'celat'), padahal tantangan adalah salah satu motor penggerak jaringan antarsentra dalam otak berkembang.
Kondisi psikis ortu, terutama ibu mulai dari saat kehamilan sampai masa kanak-kanak berpengaruh atas perkembangan otak anak. Stres ibu saat hamil bisa membentuk anak yang perkembangan emosinya juga terganggu ini karena efek hormon glukokortikoid ibu yang meninggi saat stres menghambat pembentukan jaringan saraf. Apalagi stres juga menghambat aliran oksigen ke janin. Stres menghambat perkembangan fungsi kognitif anak yang sangat menentukan dalam membentuk kecerdasan.
2. Faktor gizi juga berpengaruh.
Di masa kehamilan, walau massa otak hanya 16% dari tubuhnya, tapi pembentukan otak memakan >70% energi. Sampai usia anak 5 tahun perkembangan otak masih sangat dipengaruhi asupan gizi. Bahan pembentuk otak adalah lemak dan protein, demikian pula vitamin B12.
Kandungan ASI akan lemak dan protein sudah mencukupi, terutama spingolipid dan fosfolipid, keduanya bahan utama spingomyelin. Asam lemak esensial bagi pertumbuhan otak adalah lemak rantai panjang tak jenuh ganda, yaitu asam arakidonat (AA) dan asam dokosaheksanoat (DHA) yang adalah komponen pembentuk sel otak. Bayi sendiri sebenarnya dapat membuat sendiri DHA dari asam linoleat dan alfa linoleat. Sumbernya dari ikan, telur dan daging. DHA adalah bahan pembentuk myelin yaitu bungkus saraf yang penting dalam proses penghantaran pada saraf.
Pembentukan otak juga dipengaruhi hormon tiroid. Jika asupan yodium kurang, hormon ini akan terhambat sehingga pembentukan otak juga terhambat.
Sumber:
Yahya Wardoyo dalam Facebook TanahAbangAsia