Ads 468x60px

Showing posts with label sekolah. Show all posts
Showing posts with label sekolah. Show all posts

Saturday, March 14, 2015

Super Gelo, Pengalaman Sekolah di Tanah Aborigin

Telah terbit buku terbaru kami berjudul "SUPER GELO" Catatan Pengalaman Bersekolah di Tanah Aborigin. Buku setebal 95 halaman ini ditulis dengan gaya anak muda yang lincah mengalir dan enak dibaca. Penulisnya Haikal Adlan menuangkan pengalamannya yang unik dan menarik selama 3 tahun bersekolah di Darwin Middle School Australia. Buku ini sangat layak dibaca sebagai bekal untuk anak/remaja yang berminat dan akan sekolah di luar negeri, termasuk juga penting dibaca oleh orangtuanya. Selamat menikmati...

Buku dapat dipesan di :
APM Publishing (PT. Actual Potensia Mandiri)
Jl. Terusan I Gusti Ngurah Rai No.7A, Pondok Kopi, Jakarta Timur 13460
Telp/Fax: (021) 86602971, 86615241.
HP/SMS: 081356704018.
Email: actual@actualindonesia.com
Harga: Rp.35.000/buku
Ongkos kirim: Klik www.jne.co.id
Transfer ke rekening:
- Bank Mandiri, Norek: 1250007762719, a.n. PT. Actual Potensia Mandiri
- Bank BCA, Norek: 3422855855, a.n. Adil Kurnia
Kirim bukti transfer via SMS/Email

Resensi Buku :
Haikal Adlan, sering dipanggil “Haikal” atau “Adlan” oleh teman-temannya di Indonesia tapi teman-temannya di Darwin (Australia) memanggilnya “Heycool”. Lahir di Jakarta, 27 Desember 1998 dari kedua orangtua yang berprofesi sebagai psikolog. Ia begitu mencintai sekolahnya Al-Azhar Sentra Primer Jaktim, karena memang dari Play Group, TK sampai SD memang ia menjalaninya di sana. Di Al-Azhar pula ia dibentuk menjadi seorang siswa yang memiliki karakter pribadi yang jujur, taat beribadah, berprestasi di bidang akademik dan musik. Bekal tersebut ternyata tidak sia-sia, karena ketika orangtuanya mendapat tugas belajar kemudian membawanya ke Darwin (Australia), ternyata Haikal berhasil menunjukkan prestasi yang cukup membanggakan. Selama bersekolah di Darwin Middle School (DMS) ia berhasil meraih Platinum Good Standing Award (Year 9), Platinum Good Standing Award (Year 7), Bronze Good Standing Award (Year 8), Academic Excellence Award in Music (Year 9), Academic Excellence Award in several subjects (Year 7 & Year 8), Consistent Effort Award in several subjects (Year 7 & Year 8). Selain itu, ia menjadi personil DMS Band sebagai pemegang keyboard dan menjadi anggota DMS Debating Team yang berkompetisi dengan SMP-SMP lainnya di Darwin. Bukan hanya di sekolah formal saja, tapi ia juga aktif di kegiatan Masjid Islamic Centre Darwin dan menjadi siswa Madrasah yang berada di bawah naungan Islamic Society of Darwin (ISoD). Di sana pada tahun 2011, ia meraih prestasi Academic Excellence Award dan 1st Winner Essay Competition. Sementara sumbahsih langsungnya pada Negara adalah ia menjadi salah satu penabuh gamelan pada pagelaran “Pesona Indonesia” – pestanya orang-orang Indonesia di Darwin. Ia mengaku minat menulisnya muncul ketika masih di Jakarta ia banyak membaca buku-buku dari penulis idolanya, Raditya Dika. Sesampainya di Darwin, ia pun selalu minta dibawakan buku-buku Radtya Dika. Bukan hanya buku-bukunya, semua yang berhubungan dengan Raditya Dika yang ada di internet selalu dibuka dan ditonton berulang-ulang. Oleh karena itu jangan kaget kalau gaya bercerita dalam tulisan-tulisannya mengadopsi gaya bertutur Raditya Dika. Karya-karya tulisannya banyak dituangkan di blog pribadinya dan di kanal Kompasiana (untuk yang berbahasa Inggris). Buku ini merupakan buku pertamanya, ia mencoba menceritakan dan men-sharing pengalaman-pengalamannya selama bersekolah di Darwin Middle School (DMS) yang menurutnya banyak berbeda atau aneh dibandingkan suasana bersekolah pada umumnya di Indonesia. Untuk itu atas usulan teman-temannya ia setuju memberi judul buku ini dengan “Super Gelo.”


Thursday, September 5, 2013

Strategi Belajar di Australia: Jangan Takut Salah



Foto: www.radioaustralia.net.au
Di situs Study in Australia, situs online yang memberi informasi tentang pendidikan di Australia, disebutkan 10 alasan mengapa memilih melanjutkan studi di Australia. Salah satunya adalah sistem universitasnya yang berada di peringkat 8 di dunia, di depan Inggris,Jerman, Jepang, dan  Belanda.

Tidak hanya itu, Australia juga merupakan negara tujuan paling populer ketiga untuk mahasiswa internasional. Bagus Nugroho, Ketua Umum Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) di Melbourne, sudah tinggal dan berkuliah di Australia selama 10 tahun, dan saat ini menduduki posisi sebagai mahasiswa program doktoral dalam bidang Mechanical Engineering di University of Melbourne.

Ditanya tentang sistem pendidikan di Australia, Bagus membandingan dirinya dengan teman-temannya di Indonesia pada tahun pertama kuliah. Dia mengatakan, di Indonesia banyak mata kuliah yang tidak umum  seperti PPKN, bahasa dan agama, yang tidak diajarkan di Australia. Bagus juga menambahkan bahwa di tugas kuliah di Australia menuntut mahasiswa untuk banyak bekerja sama dengan sesama mahasiswa lain, dan didorongnya unsur praktek dan kreativitas yang merupakan keuntungan, tapi juga bisa menjadi tantangan bagi yang tidak terbiasa.

“Banyak  adik-adik kelas saya, dan murid-murid saya yang gak berani ngomong. Takut salah jadinya ga berani ngomong ke tutornya”

Hal ini yang menurut Bagus menjadi satu PR  yang harus dipersiapkan pelajar Indonesia sebelum melanjutkan studi di Australia. Menurutnya, sifat sangat pemalu dan tidak berani bertanya dan berpendapat akan menjadi bumerang untuk mereka yang ingin studi di luar negeri.

“Jangan bawa kebiasaan dari Indonesia...harus lebih aktif..berani memberikan opini. Salah gak masalah. Kekurangan kita itu takut salah. Gak mau ngomong karena takut salah, padahal meskipun kalau salah tutornya gak masalah sama sekali”

Sedangkan Steven, mahasiswa Indonesia yang sudah pernah tinggal dan bekerja di Singapura dan kini telah mengalami satu tahun kuliah di Australia, mengatakan budaya pendidikan di Australia memiliki suasana informal.

“Saya merasa Singapura dari segi pendidikan bagus, tapi ada perbedaan di mana di Singapura itu lebih ke top-down..di Australia, lebih interaktif antara dosen dan mahasiswanya.”

“Dari segi hubungan dengan dosen, kita bisa langsung kapan saja datang mengetuk ke ruangan dosen untuk berkonsultasi. Mereka tidak terlalu formal, kita tidak perlu menggunakan embel-embel titel,” katanya.

Untuk mendapat informasi mengenai kuliah di Australia, pelajar Indonesia yang ingin melanjutkan studi di Australia, bisa mengunjungi situs http://www.studyinaustralia.gov.au/

Sumber:  www.radioaustralia.net.au (21 Juni 2013)

Mahasiswa Australia Makin Miskin



Foto: www.radioaustralia.net.au
Riset terbaru menunjukan dua pertiga mahasiswa Australia hidup di bawah garis kemiskinan dan kesulitan keuangan semakin meningkat.

Riset ini mendata lebih dari 12.000 responden mahasiswa  program sarjana dan pascasarjana di universitas-universitas di Australia.

21 persen responden mengaku memiliki pendapatan kurang dari $10,000, dan sebagian besar  yakni sekitar 40.3 persen berpendapatan $10,000 dan $19,000.

Sedangkan pendapatan tahunan rata-rata adalah $18.634 untuk mahasiswa program studi sarjana.
Laporan ini juga menemukan kalau 1 dari 5 mahasiswa kerap tidak makan, angka ini meningkat dari temuan tahun 2006 lalu yang hanya 1 dari 8 mahasiswa yang tidak makan.

Riset ini juga menemukan setengah dari mahasiswa yang disurvey mengaku mendapat dukungan keuangan dari keluarganya untuk bisa terus melanjutkan studi.

Sementara itu dua pertiga mahasiswa sarjana mengaku khawatir dengan situsai keuangan mereka. Kesulitan keuangan ini lebih besar dialami mahasiswa pribumi dibandingkan mahasiswa berlatar belakang sosial ekonomi rendah.

"Laporan ini jelas menunjukan kalau kesulitan keuangan dikalangan pelajar mahasiswa di Australia meningkat,” Kata Kepala Universitas Australia Belinda Robinson dalam pernyataannya.

"Dampak temuan ini terhadap tingkat berhenti kuliah atau DO maupun tingkat pendaftaran di universitas masih belum diketahui, namun yang pasti masalah ini tetap mendesak untuk dicermati." katanya.

Kepala Badan Pelayanan Sosial Australia (ACOSS), Cassandra Goldie, mengatakan pembayaran tunjangan anak-anak muda dari pemerintah saat ini tidak mencukupi lagi.

"Salah satu alasan utama terkait tunjangan bagi pemuda yang banyak diandalkan mahasiswa saat ini adalah besarannya hanya $29 per hari,” kata Dr Goldie.

"Seperti halnya pembayaran tunjangan bagi pengangguran,  besaran tunjangan itu sudah lebih dari dua dekade tidak mengalami peningkatan. Jadi jelas saja tunjangan itu sudah tidak cukup lagi,” tegasnya.
"Kita mendesak agar pemerintah menaikan tunjangan untuk mahasiswa ini.” ucap Goldie.

Sistem rusak

Dr. Goldie mengatakan sistem pendidikan di Australia dirancang untuk mahasiswa yang tinggal di rumah dan dibiayai oleh orang tua atau penjaminnya. Dan ini tidak mencerminkan kondisi kebanyakan mahasiswa atau pelajar di Australia saat ini.

"Jika dua pertiga dari mahasiswa hidup dibawah garis kemiskinan, maka bisa dipastikan sistem pendidikanya tidak benar,” katanya.

"Kita perlu sistem pendidikan yang dewasa yang memungkinkan mahasiswa bisa mendapat pendidikan yang lebih baik dan tidak perlu hidup miskin untuk menjalani pendidikan  seperti sekarang ini.”

Serikat Mahasiswa sebelumnya mendesak agar usia seseorang dibolehkan tinggal sendiri direndahkan dari 22 tahun menjadi 18 tahun untuk meningkatkan jumlah orang yang bisa mendapatkan dukungan pendanaan. Tapi Goldie  mengatakan desakan itu bukan perbaikan cepat untuk mengatasi tingginya tingkat kemiskinan.

"Pemerintah banyak berbicara soal bagaimana Australia bisa  memiliki sistem pendidikan kelas dunia, yang artinya harus juga melindungi hak pelajar untuk bisa melewati sistem pendidikan  tersebut,” katanya.

ACOSS mengatakan ketersediaan tempat tinggal yang terjangkau merupakan alasan lain yang mempengaruhi kemiskinan dikalangan pelajar.

Menurut Goldie anak-anak muda perlu hidup dalam kondisi stabil dan nyaman agar bisa menyelesaikan pendidikannya. Tapi saat ini kebanyakan mahasiswa hidup di rumah tinggal di bawah standar yang sulit untuk tidur nyenyak di malam hari dan belajar dengan baik.

Sumber:  www.radioaustralia.net.au (15 Juli 2013)

Monday, August 5, 2013

Di Cina, Murid Boleh Tidur di Kelas 20 Menit Supaya Bisa Belajar Lebih Baik


In China, teachers allow children to sleep in class for 20 minutes to learn better!
Image is just for illustration purpose..!!

Source: https://www.facebook.com/AmazingThingsInTheWorld

Monday, June 24, 2013

Australia Kenalkan Bahasa dan Budaya Indonesia Sejak Dini


Melalui pengajaran perbedaan budaya sejak dini, diharapkan generasi mendatang di Indonesia dan Australia akan semakin mempererat kerjasama dan menghindari kesalahpahaman.

"Selamat pagi, nama saya Michael," sapa salah satu siswa Sekolah Dasar Marlborough di Melbourne. Bukan hanya Michael, banyak siswa yang berebut menyapa dalam Bahasa Indonesia saat berkunjung ke sekolah ini.

Marlborough Primary School adalah salah satu sekolah di Australia yang memiliki program 'Asia Literacy' yang bertujuan agar para siswa didiknya bisa memahami budaya Asia, khususnya Indonesia.

"Kami ingin agar para siswa kita kelak akan berkarir di Asia, seperti di Indonesia, karenanya kami mengajarkan pemahaman budaya dan bahasa," jelas Angie O’Hare, Kepala Sekolah Dasar Marlborough.

Menurut Angie, Bahasa Indonesia adalah salah satu bahasa yang mudah untuk dipelajari, bahkan lebih mudah dari bahasa Inggris.

"Apalagi jika diajarkan sejak dini, mereka dengan mudah menyerap kata-kata baru, misalnya lewat buku cerita," tambahnya.

Tidak hanya pelajaran bahasa, murid-murid juga diperkenalkan soal  budaya Indonesia, melalui kerjasama secara langsung dengan sekolah di Indonesia.

"Kami menjalin mitra dengan MIN Cempaka Putih di Jakarta, dimana kita berkolaborasi dalam menyampaikan materi pengajaran soal budaya secara bersama-sama," kata Angie.

Kolaborasi yang dilakukan adalah dengan membuat sebuah buku yang ditulis oleh siswa di kedua negara, agar mereka bisa berbagi pengalaman hidup dan cerita. Rencananya buku ini pun akan diterbitkan dalam Bahasa Indonesia dan Inggris.

Dengan kolaborasi ini diharapakan para siswa dapat memahami perbedaan soal budaya. Dengan harapan di masa depan mereka bisa menghindari kesalahpahaman diantara kedua negara.

Tidak hanya itu, setiap dua minggu sekali, Sekolah Dasar Marlborough dan MIN Cempaka Putih menggelar sesi berbincang-bincang melalui Skype.

Dalam sesi ini, para siswa bisa belajar bahasa dan budaya. Biasanya, para siswa akan saling unjuk kebolehan dengan menari atau menyanyi.

Misalnya, para siswa Marlborough di Melbourne menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan fasih, yang membuat para guru dan siswa MIN Cempaka Putih terpukau. Sebagai balasan, para siswa Cempaka Putih beraksi dengan tarian Betawi yang menghibur para siswa Australia tersebut.

Pendidikan jadi fokus utama kerjasama Australia dan Indonesia

Proyek kerjasama antara sekolah di Australia dan Indonesia ini digagas oleh Australia-Indonesia Institite dan Asia Education Foundation dengan bantuan pemerintah Australia senilai Rp. 500 milyar.

Saat ini sudah terjalin kerjasama diantara 96 sekolah diantara kedua negara, termasuk 192 guru dari Australia dan Indonesia yang mendapat pelatihan profesional, program kunjungan, dan pertukaran guru


Sumber:http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/2013-06-20/australia-kenalkan-soal-bahasa-dan-budaya-indonesia-sejak-dini/1149098

Saturday, May 25, 2013

Pelajaran Bahasa Indonesia di Casuarina Senior College, Darwin, Australia



Indonesian is one of the most widely offered languages in the Northern Territory and has been studied at Casuarina Senior College (CSC) since 2007. CSC provides a strong, fun and innovative Indonesia program. Our students use these courses for a variety of reasons including obtaining a Tertiary Score bonus or to learn a little about Bali before a holiday there. Here are some other unedited reasons which students have given for studying Indonesian.

Jodie Enniss:
“Menurut saya, siswa-siswi sekolah CSC seharusnya belajar bahasa Indonesia karena Indonesia adalah Negara yang paling dekat sama Darwin. Belajar Bahasa Indonesia berguna kalau kita berlibur ke Bali atau tempat lain di Indonesia karena kita bisa paham apa yang dikatakan orang Indonesia."

Phoebe Robinson :
"Siswa-siswi yang tinggal di Darwin seharusnya mempelajari Bahasa Indonesia karena dua alasan:
Pertama, karena Indonesia adalah tetangga terdekat Australia dan perjalanannya ke sana hanya makan waktu dua setengah jam. Juga, banyak siswa-siswa yang tinggal di Darwin sering berkunjung ke Bali selama liburan sekolah mereka; Kedua, belajar Bahasa Indonesia sangat menyenangkan dan memberikan Anda kesempatan untuk mengalami budaya yang berbeda dan menarik. Bahasa Indonesia juga lebih mudah daripada bahasa lain seperti bahasa Perancis, dan jangan lupa, tampak baik di aplikasi Universitas."

Sureewan Naimanop:
"Semua orang harus belajar bahasa Indonesia karena lebih baik semua orang Australia tahu dua bahasa. Menurut saya, dari semua bahasa, bahasa Indonesia yang paling cocok dipelajari. Indonesia adalah sebuah tempat yang harus dikunjungi orang karena dekat. Untuk lebih menikmati kunjungan tersebut Anda lebih baik mengerti sedikit bahasa Indonesia."

Septia Dwi:
"Kalau Anda mau pergi ke Indonesia untuk liburan, itu lebih baik kalau Anda bisa berbicara dalam bahasa Indonesia karena misalnya, kalau Anda tersesat, Anda bisa memakai bahasa Indonesia kepada orang-orang yang tinggal di sana."

Siyu Liao:
"Orang-orang harus belajar bahasa Indonesia, karena kursus ini baik dan guru lucu. Juga lebih baik kita sebagai tetangga Indonesia mengetahui sedikit tentang Negara ini dan aspek budayanya. Belajar bahasa Indonesia membantu Anda ketika berkunjung ke Indonesia."

Rebekah Wheeler:
"Saya berpikir orang harus mempelajari bahasa Indonesia karena ini hobi menyenangkan  dan salah satu cara yang bagus untuk bertemu orang-orang baru. Saya suka belajar bahasa Indonesia karena menantang dan menyenangkan."

Connor Scholz:
"Kalian seharusnya belajar bahasa Indonesia karena bahasa ini adalah bahasa yang gampang dipelajari, tidak seperti bahasa Inggris. Kalau kalian belajar bahasa Indonesia, kalian bisa berkomunikasi dengan budaya lain dan mengalami Indonesia lebih lengkap."

Ruli Sihombing:
"Pembelajaran bahasa Indonesia adalah sangat berguna bagi siswa yang mau lebih banyak ooportunitas di masa depan, setelah SMA. Belajar bahasa Indonesia bisa member oportunitas dalam pekerjaan termasuk pengajaran, perdagangan luar negeri, diplomasi dan terjemahan."

Sumber: Year Book Casuarina Senior College (CSC) Tahun 2012

Saturday, April 14, 2012

SDIT Al-Hikmah Bekasi

Klien kami dibidang Tes Kematangan Sekolah (TKS)


Jl. Raya Bintara No. 12 Bekasi Barat Bekasi 17136 Phone: 021-8860637, 8852015, 8861040, 88954930, 88950726 Fax: 021-8861040
E-mail: sdit.alhikmah.bekasi@gmail.com

Visi : Integrated, Islamic, International

Misi :
  1. Mencerdaskan Siswa/i melalui pembelajaran tematik & terpadu
  2. Membantu membuka cakrawala pengetahuan pada Siswa/i dengan pembelajaran interaktif
  3. Mencetak generasi Qur'ani yang berakhlakul karimah
  4. Mencetak generasi pejuang yang menegakkan Al Qur'an & Sunnah
  5. Membangun generasi Islam yang tangguh dan siap menghadapi tantangan zaman di era globalisasi

SMP Internat Al Kausar Sukabumi

Klien kami dibidang Psikotes Calon Siswa Kelas Akselerasi

Kampus :
Jl. Habib Desa Babakan Jaya, Parung Kuda, Sukabumi, Jawa Barat Telp.: 0266.734576 - Fax.: 0266.731864
Kantor Yayasan :
Plaza Biru, Jl. Warung Buncit Raya No.18B - Jakarta Selatan Telp.: 021.7948614

Profil :

"School of Future Leader"

Pengembangan Sekolah Islam Unggul

Berawal dari kesadaran, idealisme dan semangat untuk mendirikan suatu lembaga pendidikan Islam yang mampu menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas di bidang ilmu pengetahuan dan berakhlak mulia, maka di kaki Gunung Salak ini sejak tahun 1997 telah dibangun sebuah kompleks pendidikan yang asri dan lengkap, Kampus Internat Al Kausar.

Dengan konsep pendidikan sekolah berasrama (internat) yang memadukan antara kurikulum Depdiknas dan penanaman nilai-nilai keIslaman, tentu ini merupakan suatu yang tepat dan kondusif untuk terciptanya sebuah sekolah yang dapat mengembangkan potensi murid secara komprehensif meliputi ranah afektif, kognitif dan psikomotorik yang diaplikasikan dalam pembelajaran di sekolah, asrama maupun kehidupan sehari-hari.

Melalui 3 Dimensi Keunggulan, yakni Dimensi Kepribadian Islami, Dimensi Penguasaan IPTEK, serta Dimensi Keterampilan, Kemandirian dan Kepemimpinan, tentu akan tercipta suasana yang mampu “MENGASAH AKAL dan MEMBINA BUDI” sehingga tercapai visi yaitu menjadi sekolah terbaik yang dapat menghasilkan calon-calon pemimpin masa depan yang berkepribadian Islami, menguasai IPTEK, terampil dan mandiri.

Untuk menjamin mutu pembelajaran, Al Kausar Boarding School bermitra dengan beberapa pihak sebagai berikut :
1. ISO 9000,  untuk manajemen mutu
2. Informatics Singapore,  untuk pembelajaran IT (sertified)
3. ICAS Univ. New South Wales, untuk evaluasi hasil belajar pelajaran Math & Science

Sumber: http://www.alkausar.org/smp/profil/

Tuesday, March 20, 2012

SD-SMP-SMA Yayasan Pupuk Kaltim

Klien kami dibidang Psikotes Seleksi Penerimaan Siswa Baru dan Akselerasi 




Saturday, March 17, 2012

Thursday, March 8, 2012

Asesmen Capimsek Al-Azhar 2012

Asesmen Calon Pimpinan Sekolah (Capimsek) YPI Al-Azhar

Tanggal Pelaksanaan : 21 Januari 2012
Tempat Pelaksanaan : Kompleks Mesjid Agung Al-Azhar, Jakarta Selatan
Jumlah Peserta : 54 Orang